Minggu, 17 Juni 2012

Tafakur

Cinta




Tuhan... 
Saat aku menyukai seorang teman, ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir. Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir.

Tuhan...
Ketika aku merindukan seorang kekasih,  rindukanlah aku kepada yang rindu cinta sejati-Mu. Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi.

Tuhan...
Jika aku hendak mencintai seseorang, temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu. Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu.

Tuhan...
Ketika aku sedang jatuh cinta, jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.

Tuhan...
Ketika aku berucap aku cinta padamu, biarlah kukatakan itu kepada orang yang hatinya tertaut pada-Mu. Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu.

Sebagaimana orang bijak berucap, mencintai seseorang bukanlah apa-apa, dicintai seseorang adalah sesuatu, dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti. Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya.

Jumat, 01 Juni 2012

Jangan melihat ke belakang


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan, senar biolanya yang lain pun putus satu per satu dan hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. 

Ketika penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak "Hebat... hebat..."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak "Paganini dengan satu senar...". Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.


RENUNGAN :

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekhawatiran dan kekecewaan juga semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar yang putus dalam hidup anda? Apakah anda berpikir bahwa senar terakhir nadanya tidak indah lagi?

Jika demikian janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya. Dan berpikirlah bahwa apapun bisa kita lakukan walau hanya dengan harapan akhir yang tersisa.