Rabu, 31 Juli 2013

Antara Tekanan & Gaya


Menurut ilmu fisika, tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jadi kalo lo ngerasa hidup banyak tekanan, mungkin karena lo kebanyakan gaya!
 —quote alay by status Retha pagi² yang bikin ngakak

Benar kata guruku, ide itu bisa datang dari mana aja. Jadi kalo ada penulis yang bilang buntu ide alias mandek bin writer’s block, itu boong banget… #beeuuhh.

Kayak tadi pagi, gara-gara baca status sohibku, langsung kepikiran buat bikin postingan ini. Maklum penulis serabutan, jadi idenya juga serabutan… he. Dari rajin baca maka lahirlah berbagai ide buat nulis. Makanya bener banget kalo ada yang bilang penulis nggak doyan baca tuh sama aja mau kenyang tapi nggak mau makan #gimana coba?

Menilik stat di atas, sebenarnya ada pesan moral yang jleb banget di dalamnya. Kalo dipikir-pikir, emang bener sih. Orang yang hidupnya terlalu mengada-ada (baca: yang nggak ada terpaksa en maksa banget diada-adain) padahal kemampuan minim. Yang hanya karena mengejar gengsi ato pun rasa nggak enak sama lingkungan sekitar. Biasanya ujung-ujungnya pasti hidupnya nggak akan tenang.

Mentang-mentang temen-temen kantor lagi in pake ini ikut beli, lagi tren pake itu hayu aja meluu. Padahal itu cuma karena nggak mau dibilang ketinggalan zaman ato rasa nggak enak soalnya biar kompak. Hadeehh, hare genee masih mikirin nggak enak. Kalo nggak enak ya jangan dimakan tooo. Biasakanlah membeli barang sesuai kebutuhan juga kemampuan. Itu bisa menghemat pengeluaran dan menghindari over bajet, supaya bisa hidup tenang tanpa hutang.

So? Yang masih hidup dalam tekanan, ubahlah gaya hidup yang berlebihan supaya semuanya tetap aman!


Kalau Anda tidak mau mengubah diri sendiri,  jangan sampai Allah yang mengubahnya dengan teguran yang Maha pedih, melalui tangan orang lain dengan jalan yang tak disangka-sangka.

—Mel A.—

Selasa, 30 Juli 2013

Coming Soon!!


Alhamdulillah, antologi keduaku akhirnya akan terbit juga. Dikoordinatori oleh mbak Nunu el Fasa, jadilah satu buku kumpulan kisah inspiratif tentang Keajaiban Rezeki. Melihat para kontributor yang rata-rata adalah penulis senior, bikin aku agak gede idung buat ngakuin kalo rasa minder itu nggak penting banget, hehe #apa seh?

Sebut saja mbak Nunu el Fasa dan Candra Nila Murti Dewojati , yang sudah banyak nerbitin buku. Juga ada mbak Irhayati Harun, jagonya nulis nonfiksi yang karyanya bertebaran di berbagai media. Ada lagi kak Achoey el Haris yang namanya juga sudah tak asing lagi di dunia kepenulisan. Itu baru beberapa di antaranya lho… Dan aku? Wiss… skip aja deh, nggak usah dibahas… he. (I will show you later —coz sedang dalam renovasi… eh, sedang dalam masa pertumbuhan karier… hihihi)

Back to topic… Betewe, udah pada tau dong sama buku Chicken Soup yang fenomenal itu. Siapa sih yang nggak kenal sama Jack Canfield dkk. Chicken Soup for the Soul en sejenisnya yang sudah mendunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Trus? Apa hubungannya seri Chicken Soup sama seri Storycake for Your Life ini? Yak betuull… Storycake adalah versi Chicken Soup-nya Indonesia punya. Baru ada beberapa versi, yaitu dari Stiletto (A Cup of Tea) dan Gramedia Pustaka Utama ya Storycake ini. Besok-besok mungkin ada lagi Chicken Soto khas Betawi… eh? (sekadar ide lho… xixixi)

Oya, menyambut terbitnya Storycake Keajaiban Rezeki ini, mbak Nunu el Fasa bikin GA lho. Ini info lengkapnya: kuis-serial-buku-storycake. So? Yang minat ikutan bisa langsung meluncur ke sana. Dan ada kabar gembira nih. Konon katanya serial Storycake ini bakal ada lanjutannya lho.  Buat kamu-kamu yang punya kisah menarik dan inspiratif en pengen mejeng juga di antologi yang keren abis ini, nggak perlu ngimpi lagi. Sudah ada medianya kok. Tinggal kamu pantengin aja terus infonya di grup IIDN biar nggak ketinggalan.

Ssstt... ada A. Fuadi yang nulis endorsementnya lhoo di Storycake Keajaiban Rezeki ini. A. Fuadi yang nulis novel fenomenal Negeri 5 Menara yang difilmkan itu??!!! OMG... Mantabs, kan?!


So? Don’t miss it yaaa… Sebentar lagi bukunya bakalan mejeng di rak-rak toko buku Gramedia seluruh Indonesia. Kalo yang pengen dapat gratis, buruan ikutan GA-nya deh. Okeh…

Buku Serial StoryCake



Senin, 29 Juli 2013

Motivator terbaik di dunia adalah … ANDA!!!


Siapa motivator favorit anda? Mario Teguh, Merry Riana, Bong Chandra, Andrie Wongso, Ippho Santosa?? Ah, Anda lupa … masih ada satu lagi motivator terbaik di dunia, yaitu … diri Anda sendiri!

Ya, kadang kita melupakan satu hal paling penting. Bahwa yang bisa mengubah kita adalah diri sendiri. Bagaimana pun Anda mendapatkan motivasi dan dorongan dari siapa pun, bahkan orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda sekalipun, tidak akan ada artinya kalau dari diri Anda sendiri tidak ada niat untuk bergerak.

Mengikuti seminar motivasi dari seorang motivator terkenal dan termahal juga percuma, jika hati Anda tidak tergerak dan belum ada niat untuk berubah. Sebenarnya para motivator itu hanya sebagai pengingat. Justru hanya diri sendirilah yang bisa memotivasi dan membuat perubahan hidup. Bukan orang lain, tidak siapa pun!

Ingat, orang yang sukses adalah yang mampu memotivasi diri sendiri.

Salam sereh kunyit jahe… eh?


#maap, gambar Quote sama isi plus judul kagak nyambung —edisi suka² yg punya blog yee—



Minggu, 28 Juli 2013

Cara Membentuk Keberuntungan Diri


“Untung banget ya dapat undian, lo emang lagi hoki!”
“Untung cuma kepeleset, nggak ampe jatoh!”
“Untung banget lo menang lomba, saingannya kan ribuan, lo bener-bener beruntung!”
“Lo bisa ketemu en kenal doi yang baik kebetulan doang kalee, mungkin aja nasib lo lagi baek!”

Percaya nggak? Kalo nggak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, termasuk keberuntungan. Kalo ada yang bilang …”Ah, lo menang 'kan karena lagi beruntung aja!” Itu bullshit sodara-sodara. Yang ngomong gitu cuma orang yang lagi menghibur diri.

“Apes banget! Gue ditilang polisi.” è Kalo nggak mau apes ya patuhi peraturan, bro!
“Dompet gue hilang, beneran lagi sial gue!” è Lo kurang amal kali, sist!
"Gue ditipu orang ampe ludes! Sial banget hidup gue." è Makanya hati-hati dalam bertindak, bos!

Hukum tarik menarik, sebab akibat, itu berlaku di alam semesta ini. Nggak ada yang namanya kebetulan terjadi kalau kita sebelumnya mawas diri.

Segala sesuatu yang terjadi sebenarnya sudah menjadi suratan takdir, tapi tunggu dulu … kita nggak lantas langsung pasrah gitu aja ama takdir. Nasib dan takdir itu memang sudah tercatat, tapi masih bisa diubah, kecuali KODRAT! Nah, yang bisa mengubah takdir dan nasib itu adalah diri sendiri dengan bantuan doa, dengan dalih faktor keberuntungan itu tadi.

Tapi keberuntungan itu bukan sekadar nasib-nasiban lho. Menurut Richard Wiseman dalam bukunya ‘The Luck Facktor’, menjelaskan kalau keberuntungan itu bisa dibentuk dan ditingkatkan.

Dalam bukunya, Wiseman menuliskan 4 Prinsip Keberuntungan plus sub prinsipnya. Ini dia penjabarannya:
1. Maksimalkan peluang keberhasilan dan kebetulan
Orang yang beruntung menciptakan, memperhatikan dan bertindak sesuai peluang kebetulan hidup mereka
Orang yang beruntung membangun dan mempertahankan ‘jaringan keberuntungan’ mereka, yaitu orang-orang yang terbukti membawa keberuntungan baginya (cenderung ekstrovert, gemar bersilaturahmi)
Orang yang beruntung memiliki sikap rileks terhadap kehidupan (Nggak ngoyo! Tapi nggak malas juga ya)
Orang yang beruntung terbuka pada pengalaman baru hidup mereka

2. Dengarkan insting/firasat keberuntungan Anda
Orang yang beruntung membuat keputusan yang sukses dengan menggunakan insting dan perasaan mereka
Orang yang beruntung mendengarkan perasaan dan insting mereka
- Orang yang beruntung mengambil langkah untuk meningkatkan intuisi mereka

3. Harapkan hasil yang baik
Orang yang beruntung memandang masa depan sebagai hal yang positif dan ini membantu mencapai mimpi dan ambisi mereka
- Orang yang beruntung berharap keberuntungan mereka terus berlanjut di masa depan
- Orang yang beruntung berusaha mencapai tujuan mereka, meskipun peluang mereka terlihat kecil dan mampu bertahan menghadapi kegagalan
Orang yang beruntung berharap interaksi mereka dengan orang lain membawa keberuntungan dan keberhasilan

4. Ubah kesialan menjadi keberuntungan
- Orang yang beruntung mampu mengubah nasib sial menjadi keberuntungan
- Orang yang beruntung melihat sisi positif dari nasib sial
Orang yang beruntung yakin bahwa ketidakberuntungan dalam hidup akan memiliki dampak positif (ada hikmahnya) di masa depan
Orang yang beruntung tidak berlama-lama meratapi nasib sial mereka alias cepat move on
Orang yang beruntung mengambil langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Orang yang beruntung tak pernah mengeluh, tak berputus asa, tak berpikiran negatif, tak bekerja hanya karena imbalan semata. Orang beruntung adalah orang yang hidupnya dialiri muatan positif!


Yang terakhir adalah bersyukur. Orang beruntung selalu mensyukuri hidupnya. Syukuri apa yang telah dimiliki selama ini. Syukuri apa yang sudah dilakukan dan yang telah terjadi, pun apa yang telah dicapai. Syukuri hidup Anda … maka Anda akan beruntung seumur hidup J


Selasa, 23 Juli 2013

Tak Ada Kata Terlambat untuk Memulai, pun Mengakhiri

Semangat pagi duniaaa, waktunya menggapai cita dan asa tanpa jeda. Dan sudah waktunya mengucapkan ‘BYE’ untuk satu detik ke belakang. Masa lalu ... take care ya kamu J

Apa bedanya memulai dan mengakhiri? Bertemu dan berpisah? Itu semua berbanding lurus dengan dari tidak tahu menjadi tahu, lalu tidak mau tahu. Simple toh?

Ada yang bilang hidup itu pilihan, nggak perlu menyesal saat sudah menjatuhkan pilihan. Betul banget! Menyesal itu cuma mengasihani diri sendiri, buat apa? Kalau masih bisa hidup tanpa pilihan apa pun, sebenarnya itu juga merupakan suatu pilihan #binun? ngomong apa sih?!

Sendiri tanpa pasangan, tetap lebih baik daripada berpasangan dengan orang yang salah —Mario Teguh.

Hmm ... Om Mario Teguh aja bisa bikin quote kayak gitu, menurutmu?

Kalo menurut aku sih, bener banget! Alasannya? Buat apa memaksakan diri menjalani sesuatu dengan keterpaksaan. Bullshit dengan kata pengorbanan tanpa kebahagiaan. Oh come on, realistislah memandang hidup. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan dengan kesendirian. Bebas, lepas, merdeka, nggak ada yang ngatur diri kamu harus seperti apa. It was like living in paradise meeeeeeen!

Kamu nggak harus bertanggung jawab atas suatu sikap yang terus membebani pikiran. Menjalani sesuatu setengah-setengah? Mending mundur aja, sob! Hidup itu harus TOTAL. Dengan begitu hasilnya pun akan TOTAL. Nggak percaya? Buktiin aja ... he. 

#nyambung nggak sih judul ama isi? xixixi.

Senin, 15 Juli 2013

Jangan Melihat Segala Sesuatu dari Luarnya Saja


Pernah mendengar istilah 'Don’t judge the book by its cover'? Pengertian gamblangnya gini ... jangan menilai sesuatu dari luarnya saja. Apa pun itu, segala sesuatu yang terlihat 'WAH' dari luar, belum tentu dalamnya juga 'WOW' lho.

Termasuk menilai kesuksesan seseorang. Yang dinamakan sukses pada dasarnya adalah berhasil. Tapi tidak banyak orang tahu, kalau sesuatu yang terlihat berhasil dari luar, ternyata dalamnya juga belum tentu bagus hasilnya. Contohnya gambar di atas, hehe.

Berhasil itu ... bila kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri kita sendiri. Ukuran berhasil tidak selalu harus menjadi terkenal. Contohnya sebuah buku, atau mungkin benda lain yang mungkin tidak banyak orang tahu tentang keberadaannya. Kalau istilah 'limited edition' itu masuk kategori istimewa, mungkin ada benarnya juga. Sesuatu yang bagus itu kadang susah didapat atau dilihat. Seperti halnya kesuksesan yang benar-benar sukses, tak semua orang bisa mengetahuinya.

Orang yang berpenampilan mewah dengan segala atribut bermerek yang dipakai, belum tentu bisa dikatakan orang itu sukses. Bisa jadi segala apa yang dikenakannya bukan milik pribadi, lebih parah lagi ... status benda-benda tersebut masih terdaftar sebagai barang 'utang'. Sedih sekali mendapati fenomena seperti itu berkembang dengan maraknya di sekitar kita. Kesuksesan sejati adalah keberhasilan murni. Sesuatu yang dicapai jujur dan membawa manfaat bagi khalayak. Jadi jangan pernah memandang suatu kesuksesan hanya sebatas dari apa yang dilihat secara kasatmata. Intinya: tau luar itu gampang, tau dalam yang penting!

Sabtu, 13 Juli 2013

Hari Gini Masih Nge-bully dan di-bully? Apa Kata Smash?!


Sempat ngerasa sedih, karena sering di-bully
Pernah jadinya malu, karena dicibir mulu …

Pernah dengar lirik lagu Smash yang itu? Yups, Senyum semangat! Eits … saya bukannya penggemar boy band lho, cuma suka aja sama lirik lagunya —whatever-lah! Fixed say thanks to Smash J

Apa hubungannya lirik lagu Smash dengan artikel ini? Cuma mau bahas tentang bullying kok .... 
—soalnya ada kata-kata bully di lirik lagu Smash tadi #maksa!

Kata bully memang bukan barang baru lagi, itu merupakan suatu tindak penindasan dan pelecehan psikis yang tidak bermoral. Kasihan korban bully, akan merasa terkucil, rendah diri, malu dan bisa tidak punya semangat hidup lagi. Padahal kalau ditelusuri, biasanya orang yang suka nge-bully hanya karena didasari oleh perasaan iri hati, dengki, dendam dan ingin menutupi kekurangan diri dengan cara menindas orang yang dianggap lemah, agar dirinya merasa lebih hebat.

Kenapa seseorang bisa tega mem-bully? Biasanya didorong karena perasaan benci dan dendam. Bisa juga karena penyakit jiwa, merasa tertekan, tidak puas akan suatu hal, hingga mencari pelampiasan dengan menyakiti orang lain. Dan kenapa seseorang bisa kena bully? Karena orang tersebut lemah, penakut, tak kuasa melawan karena menganggap lawan lebih kuat/jumlah lebih banyak. Yang di-bully juga bisa jadi sedang diberi pelajaran supaya kapok. Makanya kawan … kalau tidak mau di-bully, hati-hati menjaga sikap, kalau bikin salah lebih baik cepat introspeksi diri, jangan malah sibuk cari pembelaan diri. Ingat ya kawan, ada api pasti ada asap, semua akibat pasti bermula dari sebab #ngomong apa sih?

Tapi kalau ditelaah lagi, sebenarnya baik yang mem-bully atau di-bully pada hakikatnya sama-sama merugi. Kok bisa? Karena kegiatan bully mem-bully itu jelas perbuatan tidak bermanfaat. Pernah dengar istilah ‘kalah jadi abu menang jadi arang’? Apa hubungannya? Bukannya yang di-bully sama sekali tidak menghendaki hal itu menimpanya? Betul! Tapi coba deh pikirkan lagi. Keuntungan apa yang diperoleh dari acara ‘bullying’? Tidak ada!

Secara psikis, kedua belah pihak sama-sama terbebani oleh pikiran-pikiran negatif dan rasa takut. Karena yang mem-bully bisa diliputi perasaan bersalah, dan yang di-bully merasakan takut dan depresi. Kalau sudah begini, bagaimana cara mengatasi agar jangan sampai terjadi bullying di sekitar kita?

Berpikir positif! Yups, siapa pun dan tentang apa pun. Kalau ada masalah, jangan dijadikan ajang bully mem-bully. Jangan lari dari masalah dan jangan mau jadi korban bullying. Bully biasanya diawali dengan intimidasi. Sebelum berkelanjutan, kalau perlu intimidasilah pelaku intimidasi. Bukan bermaksud membalas, tapi ibarat makan buah simalakama, lebih baik makan saja salah satunya. Anda tidak mau berada di pihak yang merugi dan dirugikan, bukan? Hidup itu pilihan, kawan!

Jika merasa terbebani oleh suatu masalah, bicarakanlah dengan orang yang tepat. Jangan asal curhat. Mentang-mentang ada social media, maka dijadikan fasilitas buat mengusir galau yang ujung-ujungnya bisa membuat suasana memanas, dan tanpa disadari dari situlah proses bully mem-bully terjadi. Di zaman internet sekarang ini, kegiatan bullying dunia nyata pun sudah merambah sampai ke dunia maya —sudah bukan hal aneh. Padahal tidak bermaksud menyindir siapa pun, tapi karena seseorang merasa bermasalah karena suatu kejadian, maka terjadilah kesalahpahaman yang memakan emosi dan melibatkan banyak pihak. Sebaiknya jangan termakan emosi, atasi segala perbedaan pendapat dengan kepala dingin.

Daripada pusing-pusing, mending cari kegiatan positif. Menulis, baca buku atau mendengar musik. Sssttt … ada novel bagus nih, tentang bullying dan kisah persahabatan yang mengharu biru dari Kak Dyah Rini, judulnya Unfriend You. Masihkah kau temanku? Masih dong ya. Yuk, stop bullying dan kekerasan di sekitar kita. Tidak ada manfaatnya, kawan! Mending kita nyanyi lagi aja J

Tak peduli ku di-bully, omongan lo gue beli
Cacian lo gue cuci dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Kujadikan motivasi untuk maju!

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi, singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi, dancing all nigth long


Artikel ini diikutsertakan dalam GA:

 LET'S SAY NO TO BULLYING AND GET A NOVEL! Giveaway UNFRIEND YOU

Kamis, 11 Juli 2013

The Secret

Tuhan menyimpan rahasia besar lewat kebetulan-kebetulan yang sering terjadi dalam kehidupan kita …”
—Poet—

Bukan hal aneh, jika kita sering mengalami suatu kejadian yang kita anggap sebagai suatu kebetulan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi apakah kita sadar? Kalau sebenarnya tak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, sebenarnya apa yang terjadi dan kita alami adalah suratan takdir yang telah digariskan oleh-Nya. Percaya atau tidak, yang namanya kebetulan sebenarnya adalah ’jalan’ atau lebih tepatnya petunjuk bagi kita. Tinggal bagaimana kita bisa menggunakan ‘petunjuk’ itu sebaik mungkin, sebagai sesuatu yang patut kita sebut sebagai anugerah atau musibah.

Suatu kebetulan yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya merupakan sebuah rancangan hidup yang secara tidak langsung telah di atur oleh-Nya, untuk melancarkan jalan cerita kehidupan. Bagaimana kisah kita dan akan menjadi seperti apa, melalui siapa dan bagaimana kita menyikapinya. Apakah rangkaian kebetulan yang kita alami bisa menjadikan kehidupan kita lebih berarti dan membawa pencerahan hidup? Who knows?

Yang pasti, saya tidak memercayai apa yang terjadi dalam kehidupan ini hanyalah suatu kebetulan saja. Karena pasti ada rencana atau rahasia tersembunyi di dalamnya yang telah dirancang sedemikian rupa oleh Sang Maha Pencipta.

“Jika yakin dan percaya dengan pikiran sendiri, maka apa pun dapat terjadi”

—Mel A.—


Rabu, 10 Juli 2013

Poet & Mel = Novel

Masih kuat di ingatanku, akhir tahun lalu ... ada sebuah e-mail masuk dari Puput Palipuring Tyas. Menyatakan kalau dia tengah mengikuti even promo novel perdanaku. Waktu itu aku sama sekali nggak tau, kalau gadis manis yang imut dan cantik ini adalah penulis novel yang jauh lebih senior dibanding aku yang terhitung masih pemula. Bagaimana tidak, baru sadar setelah beberapa minggu perkenalan, si Puput dengan nama pena Poet ini baru ngaku, ternyata dia telah menelurkan novel fantastis yang bertajuk ‘Jempiring Denpasar’.

Langsung penasaran, aku segera hunting novelnya ke sana ke mari. Lelah mengubek-ubek gramedia dari Cirebon ke Indramayu sampai aku hijrah ke Tangerang, akhirnya aku putuskan mencari di toko buku online saja. Bagaimana tidak? Novelnya Poet terbitan tahun 2009, lumayan sulit mencarinya. Alhamdulillah … akhirnya sekarang Jempiring Denpasar-nya Poet berhasil kumiliki juga. Salut sama isinya, ternyata Poet adalah seorang penulis muda berbakat yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman menulis yang luar biasa. Satu hal yang aku suka darinya adalah sifat rendah hatinya. Anaknya supel, baru sekali ngobrol aja langsung nyambung. Aku merasa memiliki 'chemistry' dengan makhluk manis ini.

Alhamdulillah, Allah selalu saja mempertemukanku dengan makhluk-makhluk hebat ciptaan-Nya. Walaupun lagi-lagi aku merasa terlambat, setelah sekian lama baru bisa menemukan orang-orang hebat disekitarku #ke mana aja, Mel?

Dan entah suatu kebetulan atau memang sebuah rencana Tuhan, beberapa minggu kemudian setelah perkenalan, ada berita kalau UWRF akan diadakan. Penulis dan kutu buku mana yang nggak ngiler pengen menghadiri festival bergengsi ini. Para penulis dan pembaca buku dari penjuru dunia ikut menghadirinya. Dan dipilih banyak penulis dari pelosok tanah air untuk ikut meramaikannya. Benar-benar pestanya para penulis dan pembaca buku dunia.

Mungkin juga skenario Tuhan, saat ide itu muncul di kepala. Melihat judul novelnya Poet, aku langsung kepikiran buat ngajak Poet untuk ikutan UWRF Oktober mendatang. Sebelumnya memang sudah ada pembicaraan kalau aku dan Poet berencana untuk membuat proyek duet. Mungkin ini momen yang tepat untuk bersegera mungkin merealisasikan impian kami.

Ya Tuhaan … Dunia maya ini telah mempertemukanku dengan orang-orang yang berarti dalam hidupku. Guru, teman, sahabat, impian, ketenangan dan kenyamanan hidup, pembelajaran, pencerahan batin dan masih banyak lagi. Banyak keajaiban mimpi yang tak sadar secara perlahan sudah mulai terealisasi. Menemukan manusia ajaib yang limited edition seperti Hengki Kumayandi, Hoeda Manis, Poet dan …

Semoga saja dunia maya dan nyataku bisa berimbang dan menyempurnakan hidupku. Karena sebentar lagi … UWRF akan mempertemukanku dengan sahabat mayaku. Semoga Oktober tahun ini, Ubud akan mempertemukanku dengan seorang Poet tanpa halangan dan rintangan apa pun. Kutuliskan mimpi ini, agar bisa kubaca setiap hari. Kurekam dalam otakku, agar alam bawah sadarku menyampaikannya kepada semesta. Karena setiap apa yang kutulis, seolah meramalkan masa depanku nanti. Aku tak pernah takut bermimpi, karena inilah yang menjadi kekuatan dan penyemangat diri.

                                                                                           
Semoga kedua foto ini bisa benar² bertemu di dunia nyata ... Amiiinnn.


Poet … tunggu aku di Ubud Oktober nanti ya … Siyuuu J


*Tambahan doa, semoga bisa ketemu dan ngobrol sama Mbak Dewi ’Dee’ Lestari di sana … Amiiinnn.

Sabtu, 06 Juli 2013

Pentingnya Bantuan Pihak Ketiga Dalam Pernikahan


Semua orang tahu, bahwa kehidupan pernikahan tak selamanya mudah. Jika Anda dan pasangan memerlukan bantuan dari pihak ketiga, sebaiknya jangan ragu untuk menemui konsultan pernikahan.

Banyak pasangan memilih untuk mengatasi masalah sendirian, ketimbang harus meminta bantuan orang lain. Namun menurut Dr. Phil —psikolog yang sering tampil di acara talkshow Oprah— tak jarang hal itu justru semakin memperburuk masalah. Sebelum terjadi pada Anda, simak beberapa masalah yang bisa menjadi alasan untuk mengunjungi konsultan pernikahan, seperti yang dikutip dari psychcentral.

1. Komunikasi Menjadi Negatif
Apabila komunikasi memburuk, akan sulit untuk mengembalikannya ke jalan yang benar. Komunikasi negatif biasanya menjadikan salah satu pasangan merasa tertekan, tidak aman, diabaikan atau menarik diri dari pembicaraan. Komunikasi negatif juga termasuk nada bicara. Penting untuk diingat bahwa komunikasi bukan selalu berarti apa yang ingin disampaikan, tetapi bagaimana cara menyampaikannya.

2. Salah Satu Pasangan Berselingkuh
Memulihkan diri dari kasus perselingkuhan bukannya tidak mungkin, namun membutuhkan waktu dan usaha yang besar. Diperlukan komitmen dan kemauan agar bisa saling memaafkan dan mau mengikhlaskannya. Saat perselingkuhan terjadi, biasanya salah satu pasangan merasa sendiri dan ditinggalkan. Oleh karena itu, dukungan dari orang luar bisa sangat membatu.

3. Hanya Sebagai 'Teman Sekamar'
Ketika pasangan tidak lagi menjadi suami-istri melainkan 'teman sekamar', mungkin inilah saatnya bertemu dengan konsultan pernikahan. Jika pasangan tidak lagi berkomunikasi, menunjukkan keintiman dan hanya hidup 'berdampingan', konsultan pernikahan bisa bantu mencari tahu serta mengembalikan sesuatu yang hilang dalam kehidupan pernikahan.

4. Ketika Satu-satunya Solusi Adalah Berpisah
Saat pasangan sedang bersitegang, ada baiknya jika mereka megambil 'waktu istirahat' untuk memulihkan pikiran. Namun ketika 'waktu istirahat' berubah menjadi semalam, sehari dan bahkan tinggal berjauhan, inilah saatnya mereka membutuhkan konseling. Menghabiskan waktu dari rumah biasanya tidak bisa mengatasi masalah, justru memperkuat pemikiran 'berjauhan sangat membantu'. Ingat, pasangan tidak lagi ada di dekat Anda, tetapi masalah akan tetap ada sampai Anda bisa menyelesaikannya.

5. Tetap Bersama Demi Anak-anak
Tidak sedikit pasangan yang merasa telah melakukan yang bijaksana, saat mereka tetap bersama dan mempertahankan pernikahan demi anak-anak mereka. Nyatanya, tinggal bersama yang 'dipaksakan' justru bisa merugikan sang buah hati. Pikirkan kembali keputusan dan kosultasikan kepada pakar yang bisa membantu Anda. Jika pasangan mampu mengatasi masalah dan bergerak ke arah yang positif, mungkin itu adalah keputusan yang terbaik bagi semua pihak.

*Adapted from wolipop.com

Kamis, 04 Juli 2013

10 Ujian yang Umum Dalam Rumah Tangga


Kehidupan pernikahan tentunya tidak akan selamanya berjalan mulus. Ada waktunya Anda dan pasangan menghadapi berbagai cobaan yang bisa menimbulkan keretakan. Jika bisa melewati momen tersebut, artinya Anda lulus dari ujian yang memang umum dialami suami-istri. Namun kalau gagal, bukan tidak mungkin pernikahan berakhir cerai.

Berikut ini bagian pertama dari 10 ujian yang akan dihadapi pasangan setelah menikah. Dari bagian pertama 10 momen-momen ini, mana yang sudah berhasil atau sedang Anda hadapi?


1. Meributkan Masalah Sepele
Banyak masalah yang akan timbul dalam suatu hubungan, seperti masalah tentang seks, finansial, sampai tentang anak. Jika Anda juga pernah merasakan adanya pertengkaran tanpa sebab, yang jelas maka Anda tidak sendirian. 

Mengutip komentar dari pengarang buku Marriage Rules: A Manual for the Married and the Coupled Up, Herriet Lerner, bahwa dalam suatu hubungan biasa timbul masalah karena adanya stres dari pasangan. Lerner menyatakan bahwa stres yang tinggi dapat menjadi pemicu pertengkaran. Untuk meminimalkan stres, sebaiknya sebelum bertindak tarik napas yang dalam dan berpikir dulu. Dan apabila stres sudah terlanjur menjadi pemicu pertengkaran, segeralah minta maaf pada pasangan Anda sebelum masalahnya bertambah besar. 


2. Timbulnya Masalah Finansial
Pada beberapa pasangan, masalah finansial bisa selalu menjadi pemicu pertengkaran. Untuk meminimalkan adanya pertengkaran yang disebabkan masalah finansial, sebaiknya Anda dan pasangan saling terbuka tentang keuangan dan mulai berhemat untuk masa depan bersama.


3. Menjadi Bagian dari Keluarga Pasangan
Pada tahapan di mana kita sudah mengenal semua keluarga pasangan dan begitu pula sebaliknya, dari hal ini terkadang timbul perdebatan tentang keluarga, seperti berapa sering mengunjungi orang tua pasangan. Minimalkan isu keluarga tersebut dengan memaksimalkan quality time bersama pasangan dan buah hati. Mulailah membuat kesepakatan bersama tentang seberapa sering bertemu orang tua pasangan atau masalah-masalah lainnya yang menimbulkan pertengkaran.



4. Tahap Awal menjadi Orang tua
Dalam tahapan awal periode menjadi orang tua, bukan hanya kebahagiaan saja yang akan dirasakan. Stres karena memiliki tanggung jawab baru bisa dialami suami-istri. Anda dan pasangan mungkin bisa bertengkar saat harus memutuskan siapa yang akan bertanggung jawab bangun di malam hari untuk mengganti pampers/membuatkan susu. Buatlah kesepakatan dalam berbagi tanggung jawab mengurus buah hati.


5. Saat Anak Beranjak Besar
Perdebatan bisa kembali terjadi saat anak mulai beranjak besar. Biasanya pasangan memiliki pandangan masing-masing yang dipengaruhi pola asuh orang tua mereka dulu. Hal itu pun mempengaruhi ketika pasangan membesarkan anak sendiri. Anda dan suami bisa bertengkar mengenai cara apa yang akan dipakai untuk mendidik si kecil.


6. Kehidupan Seks Monoton
Isu seks juga bisa menjadi pemicu pertengkaran. Pasangan yang sudah menjalani hubungan yang lama akan merasa kehidupan seks mereka tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya kehidupan seks yang baik dapat mempererat dan membuat hubungan menjadi lebih harmonis. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya selalu berinovasi dalam kehidupan seks Anda dan tidak malu kepada pasangan untuk membicarakannya.


7. Pengambilan Keputusan Penting
Semua pasangan pasti pernah atau akan menghadapi keadaan di mana harus memilih keputusan yang paling benar. Entah itu mulai dari hal kecil sampai hal besar seperti pada saat menerima pekerjaan baru, membeli rumah baru, sampai keinginan menambah momongan. Apabila Anda dan pasangan dihadapkan pada suatu masalah yang mengharuskan membuat keputusan, coba buatlah pro dan kontra yang akan timbul apabila keputusan itu diambil dan selalu bicarakan kepada pasangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.


8. Timbul Perasaan Bosan
Seperti halnya Anda bosan mengenakan sepatu atau tas kesayangan setiap hari, Anda juga bisa merasakan perasaan yang sama terhadap pasangan. Timbulnya perasaan ini karena Anda sudah bersama dengan pasangan dalam jangka waktu yang lama. Cobalah untuk menghargai keberadaan pasangan yang sudah menemani Anda dalam masa yang mudah maupun sulit dan terbuka dalam setiap masalah.


9. Tragedi yang Tidak Terduga
Anda dan pasangan mungkin sudah terbiasa untuk mengatasi masalah yang timbul sehari-hari, tapi ingatlah masih ada banyak tragedi yang tidak terduga seperti saat di mana orangtua meninggal dunia atau pasangan anda divonis mengidap penyakit kronis. Tidak ada solusi yang mudah jika tragedi tersebut menghampiri Anda dan pasangan dan masalah ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Tragedi ini akan membuat Anda frustrasi atau stres. Tapi jawaban dari semuanya adalah yakini diri bahwa Anda mempunyai pasangan yang selalu mendukung dan menyayangi Anda.


10. Krisis Usia Paruh Baya
Tidak dimungkiri bahwa Anda dan pasangan akan mengalami penuaan, kemudian mengalami krisis usia paruh baya. Untuk mempertahankan keharmonisan dengan pasangan dan meminimalkan dampak psikologis dari krisis usia paruh baya tersebut, mulailah bernostalgia tentang masa muda Anda dengan pasangan dan mencari passion dalam diri anda untuk membangkitkan semangat yang baru di usia yang sudah tidak muda lagi bersama pasangan.


*Adapted from wolipop.com