Jumat, 01 Juni 2012

Jangan melihat ke belakang


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan, senar biolanya yang lain pun putus satu per satu dan hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. 

Ketika penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak "Hebat... hebat..."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak "Paganini dengan satu senar...". Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.


RENUNGAN :

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekhawatiran dan kekecewaan juga semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar yang putus dalam hidup anda? Apakah anda berpikir bahwa senar terakhir nadanya tidak indah lagi?

Jika demikian janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya. Dan berpikirlah bahwa apapun bisa kita lakukan walau hanya dengan harapan akhir yang tersisa.



6 komentar:

  1. klo liat ke belakang trus bisa nabrak ya Mel, salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, Rahmi bisa ajah... salam kenal juga ya, tks udah mampir

      Hapus
  2. sungguh renungan yang bagus, memang benar kita tidak boleh lihat ke belakang, karena tidak ada yang dapat kita ubah. Lebih baik perbaiki masa sekarang untuk mendapatkan masa depan yang indah. terima kasih telah berbagi :)

    BalasHapus
  3. Sama2 mas Hilmi, tks jg udah mampir yaaa

    BalasHapus
  4. kisah yang sangat menginspirasi, membuat orang meninggalkan pekerjaan kurang baik yaitu mengeluhkan masa lalu, bukan memperbaikinya untuk sekarang dan masa depan.. trims udah berbagi dan salam kenal ya mbak Mel.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga victor, makasih ya udah mampir

      Hapus