Jumat, 15 Maret 2013

Keluar dari zona aman? Siapa takut!

Zona aman bagi sebagian besar kalangan awam biasanya merupakan wilayah yang dianggap sangat kondusif. Tak jarang bila sangat banyak orang yang enggan melepaskan yang namanya ‘zona aman’. Pekerjaan tetap dengan penghasilan tinggi, jabatan bagus dan karier yang menjanjikan, terkadang bisa membuat terlena dan melupakan risiko untuk meraih visi misi dan impian hidup yang sesungguhnya.

Mungkin tidak menjadi masalah bila ‘zona aman’ tersebut memang benar-benar aman dalam arti kata yang sebenarnya.Yaitu bebas masalah (hutang piutang) atau permasalahan ekonomi lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan hidup. Tapi bila ‘zona aman’ yang dimaksud hanyalah suatu aktivitas hidup yang monoton seperti berangkat kantor di pagi hari, berjuang melawan kemacetan, kerja duduk di depan komputer dan berkutat dengan tumpukan kertas-kertas laporan, hingga menunggu sore mengusir pulang. Dijamin... dalam kurun waktu 5 tahun saja melakukan hal yang sama seperti itu-itu saja setiap harinya, anda akan mengalami kram otak dan rasa jenuh yang bisa menyebabkan stres! 


Bukannya tidak bersyukur dengan apa yang telah diperoleh, tapi bila anda bisa meraih sesuatu dengan hasil yang lebih maksimal dan bisa mengubah kehidupan menjadi lebih baik, kenapa tidak? Hal yang paling ditakuti mungkin adalah risiko kehilangan sesuatu yang sudah terasa sangat mudah. Tinggal menunggu awal bulan untuk menerima gaji dan langsung menghabiskan dalam beberapa hari untuk melunasi cicilan kartu kredit, hutang dan membeli kebutuhan isi perut. Apakah itu bisa disebut ‘aman’??

Mungkin masih beruntung bagi yang bisa menabung dan mempunyai anggaran belanja yang sangat rapi dan terencana. Tapi tidak semua orang mampu melakukan itu. Satu-satunya cara mungkin berpikir untuk mencari sampingan sebagai penambal kantong yang bocor sebelum masa gajian kembali menjelang. Bila anda masih saja melakukan hal seperti itu, mungkin sudah saatnya anda keluar dari zona aman! 


Hal terburuk yang akan terjadi adalah ketakutan yang amat sangat, bila tidak diiringi dengan keyakinan dan niat yang kuat. Dengan melepaskan penghasilan rutin bekerja kantoran dibanding menjadi pengusaha kecil-kecilan atau berwiraswasta menekuni bidang baru sesuai skill dan passion yang dimiliki, mungkin akan terdengar berat dan menjadi kekonyolan bila anda melakukan itu tanpa perencanaan yang matang.

Keluar dari zona aman bukan berarti anda melenggang tanpa persiapan dan planning kuat untuk menata hidup ke depan. Semua haruslah tetap terarah dan di schedule juga sebaiknya memasang yang namanya target! Tidak sembarang perencanaan. Mungkin sebaiknya anda membuat beberapa daftar dan rencana alternatif bila ingin keluar dari zona aman. Jangan sampai anda keluar dari zona aman malah masuk ke jurang.

 
Buatlah semacam 'dream book'. Terdengar gila, tapi hampir 90% orang sukses melakukan itu.Tidak ada yang instan, semua butuh waktu untuk prosesnya. Bahkan untuk membuat mie instan saja masih dibutuhkan beberapa tahapan sebelum anda bisa menyantapnya, bukan?

Keluar dari zona aman bukan berarti anda terbebas dari yang namanya masalah dan aral. Itu hal yang wajar, namanya juga hidup. Dibutuhkan kesabaran yang super ekstra, serta lebih mendekatkan diri dengan Yang  Maha Kuasa agar bisa terkabul semua keinginan sesuai harapan. Ingatlah! Tidak ada sesuatu yang sia-sia bila dikerjakan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.


 
Jangan pernah berharap anda akan mendapatkan hasil yang berbeda, bila setiap harinya hanya melakukan hal yang sama dan itu-itu saja. Buatlah perubahan yang signifikan. Carilah motivator dan penyemangat hidup yang bisa mendorong anda untuk lebih bertenaga melakukan yang namanya perubahan. Motivator itu adalah kedua orang tua, keluarga dan tentunya pasangan hidup dan keturunan (bagi yang telah berumah tangga).

Kegagalan adalah hal yang biasa, tapi akan menjadi luar biasa bila anda tidak jera untuk mencoba dengan belajar dari kegagalan itu sendiri. Pengalaman pahit adalah guru yang terbaik. Sebodoh-bodohnya manusia adalah bila terjatuh dalam lubang yang sama dan melakukan kesalahan yang sama pula! Tidak perlu melihat ke belakang, tapi ambil hikmah dari kejadian masa lalu tanpa harus terbebani oleh yang namanya khilaf dan kesalahan baik disengaja maupun tidak. Manusia biasa sangat wajar melakukan yang namanya dosa. Yang terpenting adalah usaha untuk tidak mengulangi lagi kebodohan dan kesalahan yang sama.

ATM itu penting, jangan malu untuk melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) Bukan berarti mencontek itu adalah perbuatan yang haram, dalam hal apa dulu nih? Mencontek kesuksesan seseorang adalah wajib hukumnya bila diiringi dengan niat yang baik dan kerja keras untuk melakukan perubahan hidup.

Masih takut dan berpikir keras untuk keluar dari zona aman? Kalau iya… Nikmati hidup anda yang akan begitu-begitu saja. Atau start dari sekarang, buat planning yang matang dan adakan perubahan yang signifikan. Keputusan ada di tangan anda! Are you dare enough?


  

6 komentar:

  1. Keluar dri zona aman, trgngtng dri kdewasaa cr brpikir, jk sdh kluar dri zona aman akan di dpt pngalaman yg tinggi atw dsbt attitude skill, d sini akan trlihat & trasa expansi yg tlh di buat..so..smua brbalik ke kebranian diri dgn memperhitungkan resiko yg ada, keep on blogging :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups... yg terpenting hanya keberanian ya mas? hehe

      Hapus
  2. wah, keren artikelnya gan.
    Bermanfaat banget
    jangan lupa komen backnya di http://adeputra-pkp.blogspot.com

    BalasHapus
  3. out of the box kalo gue bilang, atau elo bakal jadi kodok dalam bathok forever! emang perlu keberanian dan bukan kerjaan para penakut... yaa.. siapa takut??!! ")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups... jgn cuma bisa jadi pecundang yg hanya bisa ngeluh doang tp no action yak... xixixi

      Hapus