Jumat, 05 September 2014

Cinta yang Kembali Takkan Seperti Semula

Ups, maaf Bang Benny Arnas ... tagline 'Bersetia'-nya saya pinjam buat judul postingan saya kali ini yak ... he.

Yap ... Cinta yang pernah pergi, ketika kembali pasti keadaannya tak akan seperti semula lagi. Apalagi kalau perginya dengan meninggalkan 'luka'. Seperti gelas yang pecah, akan berserak dan (mungkin) sebagian partikelnya telah menghilang, sangat tidak mungkin untuk direkatkan kembali. Seperti paku yang telah ditancapkan di suatu bidang, saat dicabut pastinya akan meninggalkan bekas.

Begitu pun cinta. Bila seseorang yang pernah menyakiti menyatakan ingin merajut hubungan kembali, sedrastis apa pun perubahan yang terjadi pastinya tetap akan menyisakan sesak di hati. Akan ada kecanggungan dan yang paling fatal adalah trauma yang menyebabkan kekhawatiran dan hilangnya rasa kepercayaan pada akhirnya.

Walaupun rasa cinta masih tersisa dan besarnya niat untuk memperbaiki kondisi hubungan sangat kuat, tetap saja akan terkalahkan oleh kekhawatiran akan kejadian tak mengenakkan yang pernah terjadi. Ibarat merombak sebuah pakaian yang rusak dibandingkan dengan membuat pakaian baru, prosesnya akan lebih sulit. Begitu pun memperbaiki hubungan yang sempat retak, untuk mengembalikan suasana hati seperti awal pastinya akan butuh waktu dan kesabaran yang tidak sebentar.

Tapi kembali lagi ke individunya. Bahwa tidak semua isi kepala kita sama, dan tidak semua sifat orang sama pula. Jadi kembali kepada cinta lama itu adalah pilihan. Pilihan untuk hidup dengan dibayangi kekhawatiran dan krisis kepercayaan, atau lebih baik memulai hubungan baru yang akan lebih terasa nyaman. Tinggal bagaimana kita tidak jatuh pada lobang yang sama saja. Yak ... begitu!

***
 

2 komentar: