Jumat, 21 September 2012

Hukum Sebab Akibat



Apa yang kita semai itulah yang akan kita tuai. Setiap kita melakukan kebaikan maka hasilnya pun kelak akan baik juga. Pun sebaliknya, bila kita melakukan kejahatan maka hasilnya akan buruk bagi kita. Itulah hukum alam, sebab akibat yang terjadi di dalam kehidupan kita. Hukum alam memang tampak sederhana, tapi memiliki keterikatan yang mutlak harganya.

Seperti halnya hukum karma, yang sebagian besar orang menganggap bahwa itu hanya sekadar mindset manusia saja yang belum tentu akan terjadi. Memang, hal seperti itu merupakan sesuatu yang abstrak dan sulit untuk dinalar dan dijelaskan dengan logika. Namun hukum sebab akibat tak jauh dari hukum tarik menarik di dalam kehidupan yang pada hakikatnya hal tersebut merupakan sesuatu kepastian yang tidak bisa disangkal dan bisa dipastikan dapat terjadi sesuai dengan apa yang kita perbuat.

Contoh kecil dalan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan berumah tangga kita sering sekali menjumpai beragam hal dan permasalahan yang timbul. Salah satunya kegiatan perekonomian, mengapa kita bisa melakukan kesalahan yang mengakibatkan besar pasak daripada tiang? Coba kita ulas lagi kejadian sebelum kita menimbulkan banyak hutang atau pengeluaran di luar anggaran. Pasti ada penyebabnya sehingga terjadi hal yang demikian. Bisa jadi karena terlalu boros dan terlalu banyak membelanjakan kebutuhan yang tidak penting, sehingga menimbulkan besar pasak daripada tiang. Hal itu terjadi disebabkan kurang cermat dalam membuat anggaran biaya, sehingga menyebabkan terjadinya pemborosan yang terlalu besar. Ini hanya contoh kecil yang sudah biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Di mana setiap ada akibat tentulah bermula dari sebab.

Contoh lain yang tidak kalah pentingnya. Belakangan ini yang namanya perselingkuhan sudah merupakan hal yang tidak aneh lagi yang biasa kita dengar. Mengapa bisa terjadi selingkuh? Seharusnya pasangan yang diselingkuhi berpikir ulang dan intropeksi diri, mengapa pasangannya bisa sampai melakukan perselingkuhan? Bermula dari sebab, bisa jadi si pasangan tidak merasakan kenyamanan dan tidak mendapatkan apa yang dicari dan dibutuhkan dari pasangannya tersebut, sehingga pasangannya itu mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terpenuhi tadi. Hingga terjadilah suatu perselingkuhan karena ketidaknyamanan itu.

Sudah menjadi hukum alam, bila manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan lahir maupun batin. Bila dalam keseharian kebutuhan-kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan terjadi suatu hal yang berjalan tidak pada koridor yang normal. Penyimpangan-penyimpangan moral akan terjadi bila manusia tidak mempunyai iman yang kuat dalam menjalani kehidupan ini. Sebab tidak kuatnya iman bisa mengakibatkan rendahnya akhlak manusia. Masih ada hubungannya dengan sebab dan akibat tadi, bukan?

Itulah sebabnya, akan lebih baik jika kita melakukan hal-hal yang benar dan positif, maka yang akan kita hasilkan sudah tentu kebaikan yang sangat bermanfaat. Begitu pula bila kita ingin meraih kesuksesan, maka kita harus bekerja keras dan positif thinking juga jangan pernah menyerah dalam mencapai impian dan cita-cita. Tetaplah berpikir positif, maka yang akan terjadi tentunya hal-hal yang positif juga. 

Intinya, apa yang kita tanam bakal kita petik, sebuah aksi akan menimbulkan reaksi, bila ada sebab pasti berujung akibat. Salam sukses!

12 komentar:

  1. benar sekali mbak apa2 yang kita perbuat (sebab) maka kita harus bertanggung jawab (akibat) ... hehehehe

    BalasHapus
  2. yup bener bgt
    mari lakukan hal yg baik
    hingga jadi suatu hal yg wajar kita mendapatkan banyak kebaikan :)

    BalasHapus
  3. Be positive... Jgn biarkan energi negatif menarik semangat kita...

    BalasHapus
  4. eh tapi bisa jadi lo, rang lain yang menanam, kita yang menuai, bentar lagi akan terbit di blog kuh hihihi

    BalasHapus
  5. setuju dah ... berpikiran positif itu penting ...

    BalasHapus