Kamis, 04 Juli 2013

10 Ujian yang Umum Dalam Rumah Tangga


Kehidupan pernikahan tentunya tidak akan selamanya berjalan mulus. Ada waktunya Anda dan pasangan menghadapi berbagai cobaan yang bisa menimbulkan keretakan. Jika bisa melewati momen tersebut, artinya Anda lulus dari ujian yang memang umum dialami suami-istri. Namun kalau gagal, bukan tidak mungkin pernikahan berakhir cerai.

Berikut ini bagian pertama dari 10 ujian yang akan dihadapi pasangan setelah menikah. Dari bagian pertama 10 momen-momen ini, mana yang sudah berhasil atau sedang Anda hadapi?


1. Meributkan Masalah Sepele
Banyak masalah yang akan timbul dalam suatu hubungan, seperti masalah tentang seks, finansial, sampai tentang anak. Jika Anda juga pernah merasakan adanya pertengkaran tanpa sebab, yang jelas maka Anda tidak sendirian. 

Mengutip komentar dari pengarang buku Marriage Rules: A Manual for the Married and the Coupled Up, Herriet Lerner, bahwa dalam suatu hubungan biasa timbul masalah karena adanya stres dari pasangan. Lerner menyatakan bahwa stres yang tinggi dapat menjadi pemicu pertengkaran. Untuk meminimalkan stres, sebaiknya sebelum bertindak tarik napas yang dalam dan berpikir dulu. Dan apabila stres sudah terlanjur menjadi pemicu pertengkaran, segeralah minta maaf pada pasangan Anda sebelum masalahnya bertambah besar. 


2. Timbulnya Masalah Finansial
Pada beberapa pasangan, masalah finansial bisa selalu menjadi pemicu pertengkaran. Untuk meminimalkan adanya pertengkaran yang disebabkan masalah finansial, sebaiknya Anda dan pasangan saling terbuka tentang keuangan dan mulai berhemat untuk masa depan bersama.


3. Menjadi Bagian dari Keluarga Pasangan
Pada tahapan di mana kita sudah mengenal semua keluarga pasangan dan begitu pula sebaliknya, dari hal ini terkadang timbul perdebatan tentang keluarga, seperti berapa sering mengunjungi orang tua pasangan. Minimalkan isu keluarga tersebut dengan memaksimalkan quality time bersama pasangan dan buah hati. Mulailah membuat kesepakatan bersama tentang seberapa sering bertemu orang tua pasangan atau masalah-masalah lainnya yang menimbulkan pertengkaran.



4. Tahap Awal menjadi Orang tua
Dalam tahapan awal periode menjadi orang tua, bukan hanya kebahagiaan saja yang akan dirasakan. Stres karena memiliki tanggung jawab baru bisa dialami suami-istri. Anda dan pasangan mungkin bisa bertengkar saat harus memutuskan siapa yang akan bertanggung jawab bangun di malam hari untuk mengganti pampers/membuatkan susu. Buatlah kesepakatan dalam berbagi tanggung jawab mengurus buah hati.


5. Saat Anak Beranjak Besar
Perdebatan bisa kembali terjadi saat anak mulai beranjak besar. Biasanya pasangan memiliki pandangan masing-masing yang dipengaruhi pola asuh orang tua mereka dulu. Hal itu pun mempengaruhi ketika pasangan membesarkan anak sendiri. Anda dan suami bisa bertengkar mengenai cara apa yang akan dipakai untuk mendidik si kecil.


6. Kehidupan Seks Monoton
Isu seks juga bisa menjadi pemicu pertengkaran. Pasangan yang sudah menjalani hubungan yang lama akan merasa kehidupan seks mereka tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya kehidupan seks yang baik dapat mempererat dan membuat hubungan menjadi lebih harmonis. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya selalu berinovasi dalam kehidupan seks Anda dan tidak malu kepada pasangan untuk membicarakannya.


7. Pengambilan Keputusan Penting
Semua pasangan pasti pernah atau akan menghadapi keadaan di mana harus memilih keputusan yang paling benar. Entah itu mulai dari hal kecil sampai hal besar seperti pada saat menerima pekerjaan baru, membeli rumah baru, sampai keinginan menambah momongan. Apabila Anda dan pasangan dihadapkan pada suatu masalah yang mengharuskan membuat keputusan, coba buatlah pro dan kontra yang akan timbul apabila keputusan itu diambil dan selalu bicarakan kepada pasangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.


8. Timbul Perasaan Bosan
Seperti halnya Anda bosan mengenakan sepatu atau tas kesayangan setiap hari, Anda juga bisa merasakan perasaan yang sama terhadap pasangan. Timbulnya perasaan ini karena Anda sudah bersama dengan pasangan dalam jangka waktu yang lama. Cobalah untuk menghargai keberadaan pasangan yang sudah menemani Anda dalam masa yang mudah maupun sulit dan terbuka dalam setiap masalah.


9. Tragedi yang Tidak Terduga
Anda dan pasangan mungkin sudah terbiasa untuk mengatasi masalah yang timbul sehari-hari, tapi ingatlah masih ada banyak tragedi yang tidak terduga seperti saat di mana orangtua meninggal dunia atau pasangan anda divonis mengidap penyakit kronis. Tidak ada solusi yang mudah jika tragedi tersebut menghampiri Anda dan pasangan dan masalah ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Tragedi ini akan membuat Anda frustrasi atau stres. Tapi jawaban dari semuanya adalah yakini diri bahwa Anda mempunyai pasangan yang selalu mendukung dan menyayangi Anda.


10. Krisis Usia Paruh Baya
Tidak dimungkiri bahwa Anda dan pasangan akan mengalami penuaan, kemudian mengalami krisis usia paruh baya. Untuk mempertahankan keharmonisan dengan pasangan dan meminimalkan dampak psikologis dari krisis usia paruh baya tersebut, mulailah bernostalgia tentang masa muda Anda dengan pasangan dan mencari passion dalam diri anda untuk membangkitkan semangat yang baru di usia yang sudah tidak muda lagi bersama pasangan.


*Adapted from wolipop.com

4 komentar:

  1. Dalam berumah tangga ternyata tidak semulus yang kita bayangkan... banyak ujian dan cobaannya...
    terima kasih sudah berbagi... :)

    BalasHapus
  2. Woah, alhamdulillah, jadi bekal saya yang mau menikah muda.. :D

    BalasHapus
  3. Buat yg belom nikah ,cari yg sejalan satu pemikiran,kalo ga cocok jgn di paksain buat hidup bersama bakalan cekcok mulu

    BalasHapus
  4. Saya tlh menikah sdh14thn. Di situ banyak sekali asam garam. Tapi semua saya niatkan karena Allah. Saya berusaha sabar, tdk egois, mengalah,krn hidup itu hanya sementara,maka ku jalani hidup dgn sebaik baiknya. Alhamdulillah, sekarang hidupku jauh jauuh lebih baik

    BalasHapus