Kamis, 21 Februari 2013

Wujudkan Mimpimu

Kita pasti memiliki banyak impian dalam hidup ini. Bahkan banyak dari kita yang sudah memiliki impian sejak lama, sejak kita kecil dan masih bocah. Lambat laun kita pun diuji, apakah kita adalah orang yang hanya cuma bisa bermimpi? Ataukah kita adalah orang yang berjuang demi mimpi-mimpi. Disinilah letak perbedaannya, antara para pecundang dan manusia pemenang.

Para pecundang adalah mereka yang terlalu cepat menyerah dalam setiap kesempatan. Mereka punya mimpi, tapi hanya sebatas mimpi, mimpi yang hanya menjadi cerita atau 'dongeng' sebelum tidur. Mimpi yang mereka miliki tidak menjadi poros setiap usaha mereka. Alhasil, ketika mereka menemui berbagai kendala dalam upaya mewujudkan mimpinya, sedemikian mudah dan cepat mereka menyerah.

Adapun para pemenang adalah orang-orang yang tegar berdiri dalam keadaan apa pun demi memperjuangkan mimpi-mimpi yang mereka miliki. Mereka memahami betul arti dan konsekuen dari 'bermimpi' atau menjadi 'pemimpi'. Mereka punya mimpi, tapi bukan hanya sebatas mimpi yang menjadi bunga-bunga tidur. Bahkan mimpi mereka hadir dalam realitas sehari-hari. Mimpi mereka menjelma dalam setiap tindakan dan aksi yang mereka lakukan. Pun ketika perjuangan mewujudkan mimpi dihadapkan pada berbagai masalah dan aral lainnya, mereka akan tetap berjuang menyongsong mimpi. Bagi mereka, gugur dalam memperjuangkan mimpi jauh lebih baik dan terhormat daripada melepaskan mimpi yang mereka miliki.

Jelaslah yang membedakan mengapa para pemenang selalu berhasil mewujudkan mimpinya adalah pandangan para pemenang tersebut terhadap mimpi-mimpinya. Setiap mimpi punya nilai, bobot dan orientasi tersendiri. Sehingga, hal yang tak kalah pentingnya dalam perspektif seorang pemimpi adalah upaya untuk memaknai dan merefleksikan mimpi-mimpi yang mereka tetapkan.

Hal yang harus ditetapkan sebelum bermimpi adalah mendeskripsikan keinginan-keinginan kita. Lalu secara sadar atau pun tak sadar, memunculkan 'impian' yang tersusun dan tergambar jelas. Kemudian, saatnya mengevaluasi, apakah mimpi yang hadir itu pantas untuk diwujudkan, apakah layak? Dan apakah mimpi itu punya nilai dan harga yang cukup tinggi sehingga pantas untuk diperjuangkan? Jika demikian, saatnya bangun dari tidur lelap untuk mewujudkan impian tersebut, dan ini adalah cara yang terbaik. Bangunlah, bergerak dan bekerjalah sepenuh hati, sekuat tenaga, semaksimal mungkin untuk memperjuangkan mimpi-mimpi itu. Jangan menyerah dan pantanglah untuk menyerah. Karena bagaimana pun juga, anda toh telah yakin dan pasti, mimpi yang anda perjuangkan itu memang layak untuk diperjuangkan, apa pun hasilnya.

Setiap inspirasi atau motivasi sesederhana apa pun akan mengubah kehidupan anda secara ajaib jika benar-benar diikuti dengan tindakan secara berkesinambungan sampai tercapai tujuan yang diharapkan. Sementara kesempatan sebesar apa pun juga tidak akan menjadikan anda berhasil tanpa usaha keras dan komitmen. Tetapi sekali pun potensi anda sangat terbatas, anda pasti berhasil mencapai cita-cita jika anda tidak pernah letih berusaha semaksimal mungkin. Intinya, jangan pernah berhenti!

Tantangan sebesar apa pun jangan pernah menghentikan langkah anda memperjuangkan impian. "Life is a daring adventure" (Helen Keller). Nikmati proses yang penuh warna dengan lapang dada dan optimis. Entah suka maupun duka, tawa atau tangis. Tetaplah optimis! Dan satu hal lagi yang wajib harus dilakukan adalah jangan lupa untuk berdoa memohon pertolongan-Nya. Karena doa tanpa usaha adalah sia-sia. Usaha tanpa doa adalah sombong!

Hidup adalah proses penemuan dan pembelajaran. Dari sanalah anda akan mendapatkan kemajuan seiring dengan tantangan yang berhasil anda selesaikan. Live it with your passion! Setiap insan diciptakan dengan segala keistimewaan yang ia miliki. Karena itu lakukan yang terbaik dan berbanggalah menjadi diri anda sendiri. Salam sukses selalu, dan selamat mewujudkan mimpi!


Selasa, 12 Februari 2013

And Life was Go on


"Hidup pun harus terus berlanjut, dalam bentuk apa pun.” Cuplikan kata dari novel Tere Liye (Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin). Ya... apa pun yang terjadi dalam hidup, baik masalah atau pun musibah, semua harus dihadapi. Hidup akan terus berjalan meskipun sulit dan penuh rintangan. Tak masalah seberapa besar kekuatanmu untuk menghadapinya, yang terpenting adalah dorongan dan niat kuat dari dalam diri untuk terus move on.

“Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.” Masih dari cuplikan kata Tere Liye yang sangat menginspirasi ini, bisa membuat hati tergerak untuk memahami bahwa hidup memang sebuah jalinan kejadian yang tidak pernah putus. Hanya orang yang bersungguh-sungguh untuk memperbaiki diri dari sebuah kesalahanlah, yang bisa memaknai apa itu arti hidup yang sesungguhnya. Jiwa yang keras dan tak mau mendengar dan selalu menganggap dirinya benar, akan terperosok sendiri ke dalam keangkuhan hatinya. Lebih baik sebuah akhlak yang sangat durjana dan bejat tetapi masih mau bertobat, memperbaiki dan membersihkan diri, daripada hati yang keras yang merasa selalu benar sendiri dan menolak masukan yang baik.

”Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah ke mana.“ Kalimat yang terdengar pasrah namun mempunyai arti yang dalam. Bahwa realita kehidupan memang begitu adanya. Mengingkari kodrat alam hanya akan membuat diri menjadi terpuruk dalam angan yang tak berkesudahan.

Merasa benar boleh, tapi jangan menyepelekan satu sisi lain yang patut dihargai. Memandang masalah dari berbagai versi sangat dibenarkan, tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang terbuka. Tidak membiarkan hati keras bagai batu. Karena hati yang keras hanya akan mendatangkan kesusahan sendiri. Menyemangati hidup dengan mimpi adalah hal yang tidak sulit untuk dijalani. Membiarkan diri terkurung oleh keterpurukan dan down yang tak berkesudahan hanya akan merugikan diri sendiri. Jangan biarkan masalah masuk ke dalam hidupmu. Jangan biarkan emosi mengendalikanmu. Tapi kendalikanlah masalah dan emosimu. 

”Air dalam lautan tidak bisa menenggelamkan sebuah kapal. Tapi jika air laut masuk ke dalam kapal, kapal itu akan segera tenggelam. Begitu pula dengan penderitaan. Semua derita hanya bisa membuat kita terpuruk, patah semangat jika kita membiarkan derita itu meresap masuk dalam hidup kita dan membawa pengaruh negatif dalam diri kita!”

Memang pada dasarnya kita bisa mengapung dengan aman di tengah lautan kehidupan, selama kita tidak membiarkan kemalangan dan masalah-masalah yang kita hadapi membawa pengaruh negatif dalam hidup kita. Karena jika kita membiarkannya begitu saja, cepat atau lambat kita akan tenggelam dalam lautan keputusasaan. Cuplikan motivasi dari Andrie Wongso ini selalu menjadi pembangkit semangat hidup. Tidak berlarut-larut dalam keterpurukan hati yang merupakan hal sewajarnya dapat terjadi.

Ayo, move on! Apa pun masalahnya, minumya teh botol... #loh? kok malah iklan?

*Edisi penyemangat diri untuk hati yang sedang menata serpihan mimpi.