Kamis, 31 Maret 2016

Memberantas Malas ala Aku



Ini yang jadi masalah terbesar dalam hidupku saat ini. Malas!

Malas ngapa-ngapain pokoknya. Cuma makan ama tidur doank yang paling getol. Enggak tau efek dari apa, tapi sebenarnya aku sangat sadar kalo belakangan ini jadi mager banget. Sampe-sampe buat mikir aja juga ikutan malas. Sebenarnya ada apa sih di balik rasa malas?

Kalo menurut aku, di balik rasa malas itu ada masalah berupa bad mood. Dan bad mood itu sendiri bisa timbul dari buah pikiran negatif. Malas biasanya menyerang di saat aku lagi ngerasa nggak berguna buat siapa-siapa. Apa aja yang aku lakuin nggak ada artinya. Padahal sebenarnya itu hanya pikiran negatif yang timbul di saat aku nggak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan, dalam segala hal.

Dan biasanya satu-satunya jalan buat ngilangin rasa malas itu dengan membuang semua pikiran negatif dan beban ke dalam bentuk tulisan. Paling enak nulis sesuatu di kertas pake spidol merah yang hurufnya ditulis kapital semua plus tanda seru di akhir kalimat. Abis itu kertasnya diremes-remes ato disobek lalu dibuang ke tong sampah, lebih afdol kalo dibakar. Biasanya setelah itu semua emosi yang ditulis tadi seolah ikut hilang dari pikiran.

Rasa malas sama emosi biasanya saling berkaitan. Ngilangin emosi yang paling mujarab selain shalat (bagi yang muslim) biasanya dibawa holiday. Kalo mau yang ngirit ya dibawa bobo aja, dengerin musik atau nonton film. Itulah sebabnya hidup itu harus seimbang, jangan kerjaan aja yang dipikirin. Otak juga butuh refreshing biar nggak stress. Soalnya kalo udah kelewat penat nanti bisa kram otak yang ujung-ujungnya bikin sakit badan. Jadi intinya jangan abaikan piknik, itu bagian dari kebutuhan hidup.

Okelah, semoga setelah ini aku nggak malas lagi.  #ngelirik revisian dengan segera!


Kamis, 24 Maret 2016

Blog Tour



Ini Jadwal Blog Tournya:

- Tanggal 25 - 29 maret 2016 di http://www.riawanielyta.com/



- Tanggal 30 Maret - 3 April 2016 di http://www.wanggakharisnu.com/


- Tanggal 4 - 8 April 2016 di ridhodanbukunya.wordpress.com



- Tanggal 9 - 13 april 2016 di http://www.ketimpukbuku.com/


- Tanggal 14 - 18 april 2016 di http://www.duniakecilprili.
blogspot.co.id/






Sabtu, 12 Maret 2016

Gerhana



            Ini bukan tentang Gerhana Matahari yang terjadi baru-baru ini, tapi tentang aku yang penggila benda-benda langit yang bernama Matahari, Bulan, Bintang, Bumi dan Langit sebagai penopangnya. Mungkin hanya kebetulan saja jika itu semua kukaitkan dengan tulisan-tulisanku yang didominasi oleh benda-benda langit tersebut. Anehnya, semua kisah yang kutulis tentang benda langit mempunyai kisah yang berkesinambungan satu sama lain.
            Apapun yang kuceritakan tentang Matahari, Bulan, Bintang dan Bumi selalu menghasilkan sebuah kisah tragis yang mengandung filosofis tak jauh dari realitanya. Contohnya seperti dalam cerpen; Matahari Bukan Jodohmu, Bulan! Cerpen surealis pertamaku yang menurutku isinya terlalu absurd untuk sebuah karya sastra. Tapi mungkin cerpen itu sudah ditakdirkan untuk bertemu jodohnya di sebuah buku antologi; Rentak Kuda Manggani terbitan Diva Press. Buku kumpulan cerpen hasil kompetisi menulis cerpen dengan tema Bangun Cinta yang diselenggarakan oleh grup menulis Titik Temu.


            Baru sadar, ternyata aku pun pernah mengikuti sebuah tantangan Fiksi Mini yang diselenggarakan oleh Indiva. Masih tentang Matahari dan Bulan, entah mengapa aku selalu antusias jika menuliskan tentang itu. Sayangnya, ide menuliskan judul benda-benda langit itu sudah keduluan ditulis oleh Tere Liye. Jadi aku cuma bisa menertawakan keterlambatanku dalam berproses menghasilkan karya tulis yang mungkin idenya sudah pasaran sekali.



            Masih tentang Matahari, Bulan dan Bintang juga Bumi. Menurutku keempat benda langit ini memiliki filosofi yang kisahnya memang ada dalam kehidupan nyata. Kisah cintanya tak jauh beda dengan realita perputaran benda-benda langit tersebut. Filosofisnya pun sama. Itulah sebabnya aku selalu percaya bahwa yang namanya kebetulan itu tak pernah ada. Tuhan sudah mengatur semuanya. Kisah yang tertulis oleh tanganku mungkin hanyalah bagian dari yang namanya kebetulan. Namun sebuah kebetulan yang nyata. Sayangnya aku hanya mampu menjadi Tuhan bagi tulisan-tulisanku, tidak untuk takdirku. Itulah mengapa aku menulis, dengan menulis aku mampu menghibur diri atas realita yang  notabene tak sesuai mimpi. Aku mampu memutar balikkan harapan dan kenyataan. Aku berkuasa atas cerita yang tak sesuai realita. Aku mampu menghadirkan Gerhana pada waktu yang tak disangka-sangka. Dan mampu menyampaikan sesuatu yang sulit untuk diungkapkan lewat ucapan.
            Tapi sayang, sepertinya Bulan tak mengharapkan Gerhana lagi. Bulan sudah ikhlas dengan takdirnya yang tertulis tak akan berjodoh dengan Matahari. Bulan bersyukur ada Bintang yang dihadirkan Tuhan untuknya. Walaupun tak mampu memberinya cahaya untuk bersinar, tapi Bulan bahagia karena Bintang selalu nyata ada untuknya, memberi semangat dan selalu ada bila Bulan membutuhkan kehadiran pasangan. Bintang memang terkadang menghilang, tapi selalu ada saat Bulan membutuhkan. Itulah yang diinginkan Bulan, sosok seperti Bintang. Bukan Matahari yang membuat Bulan menjadi pesakitan sejati. Bulan yakin, ia tak mengharapkan Gerhana lagi.

Selasa, 08 Maret 2016

Kalau Pikiran Sehat Badan Pasti Ikut Sehat



            Penyakit itu datangnya dari pikiran. Yups, bener banget. Ada pepatah bijak mengatakan bahwa apa yang kau pikirkan maka itulah yang akan terjadi. Pikiran itu mengandung sugesti yang kuat akan terjadinya sesuatu. Begitu pula dengan kondisi kesehatan. Baik pikiran dan tubuh akan berkolaborasi dengan baik satu sama lain.
            Badan boleh sakit, tapi kalo pikiran sehat pasti proses kesembuhan raga akan semakin cepat, bahkan tak akan terasa jika raga sebenarnya butuh istirahat. Seberat apapun pekerjaanmu yang menyita waktu dan menyedot energi akan terasa ringan jika pikiran tetap rileks dan tenang.
            Kadang hati dan pikiran memang tak sejalan. Di saat sedang bad mood biasanya sulit mengendalikan emosi dan mengontrol pikiran untuk tetap tenang. Padahal resep terbaik adalah dengan berpikir positif dan meyakinkan diri kalau semua akan baik-baik saja. Tak ada masalah yang tak mempunyai jalan keluar. Solusi memang harus di pikirkan, tapi berpikir dalam keadaan tenang dan rileks maka alam bawah sadar akan memberikan banyak ide yang tak disangka-sangka.
            Orang yang sehat bisa langsung drop dan jatuh sakit hanya karena kebanyakan pikiran. Justru sebaliknya, walaupun badan lelah tapi jika pikiran tetap tenang, tak akan dirasa sakitnya raga. Mudah saja untuk membuat pikiran tetap tenang, tak perlu memaksakan diri memendam semua permasalahan di otak sendirian. Itulah gunanya teman, sahabat, pasangan, untuk berbagi. Maka berbagilah beban pikiranmu walau hanya sekadar curhat.
            Terdengar sepele memang, kadang orang takut curhat karena dua hal ; tak mau dianggap lemah atau suka mengeluh dan takut curhat dengan orang yang salah. Sebenarnya simple aja, kembali kepada sugesti tadi, tak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu akan terjadi. Lepaskanlah beban pikiran dengan tak memendamnya sendirian. Hidup itu butuh orang lain, itu pasti.
            Jadi, intinya ... jangan pernah memendam beban pikiran sendirian. Berbagilah, kasihanilah kapasitas otakmu yang belum tentu mampu menampung semua bebanmu sendiri. Segala sesuatu akan terasa ringan jika dijalani bersama. Baik bersama teman, sahabat, pasangan apalagi keluarga. Karena kita manusia adalah makhluk sosial.


Kamis, 03 Maret 2016

Cara Menyalurkan Emosi (versi sayahhh)

Ceritanya lagi emosi!!!! Nggak tahu kenapa bawaannya lagi sensi. Mungkin saya kurang piknik, mungkin. Atau juga ada hal terpendam yang nggak bisa saya ungkapin, makanya bikin otak gerah dan pengin banget ngeluapin semua isi pikiran. Well, abaikan.

Kalian pasti pernah mengalami hal yang sama, emosi jiwa. Buat yang ibadahnya kuat, mungkin hanya dengan sholat dan banyak istigfar langsung bikin pikiran jadi tenang, kelar masalahnya. Tapi kadang tetap aja masih ada yang ngeganjel, namanya juga manusia biasa. Pernah sharing sama atasan saya soal ini, beliau jawabnya asik banget sambil ketawa, "Kalo lagi kesel paling enak tuh mancing." gitu kata dia. Saya sih belum pernah nyoba, tapi ngedenger ceritanya kayaknya asik juga (maybe harus saya coba suatu hari nanti).

Kalo saya lagi emosi dan pengin menyalurkannya dengan cara yang elegan mah gampang aja. Selain karokean, bisa juga lari-larian di pantai sambil teriak yang kenceng. Dijamin abis teriak-teriak pasti langsung lega. Lebih asik lagi kalo teriak-teriaknya sambil naik roller coaster, biar nggak disangka orang stress (padahal mah iya emang lagi stress).

Cara lain, curhat! Cewek banget ya. Kalo kalian nggak nemuin orang terpercaya buat jaga aib-aib kalian, mending curhatannya ditulis aja, mayan kan kalo bisa jadi cerpen ato novel, bisa jadi duit dah (kalo laku, hihihi). Tapi jangan khawatir, cerita hidup orang kan beda-beda dan punya keunikan tersendiri. Nggak cuma Raditya Dika aja kok yang kisah hidupnya unik, sapa tau kalian juga ada yang lebih unik.

Selain cara-cara di atas, paling asik lagi tuh nonton film komedi, trus ngakak-ngakak ampe mules. Itu bagus juga buat ngilangin bad mood. Ato dengerin musik dengan lirik yang inspiratif. Jangan dengerin lagu galau, yang ada malah tambah bete. Sekarang saya lagi seneng dengerin lagunya Raisa yang berjudul Bersinar. Abis dengerin lagu itu bikin perasaan hopeless jadi plong. Bikin galau jadi ngilang. Bikin pikiran negatif jadi menjauh pergi dari otak. Dengerin nih ya lagu dan liriknya ...




"Bersinar"

Saat kau merasa tak bercahaya,
seakan semua kegelapan menyelimuti harimu,
dan kau merasa takkan pernah usai,
buang saja gundah di hatimu,
biarkan berlalu,
ini bukan akhir dunia.

Tersenyumlah, percayalah, bebaskan dirimu,
bersinarlah.
Lepaskanlah keraguanmu, bukalah hatimu
bersinarlah.

Kegelapan menyelimuti harimu,
dan kau merasa takkan pernah usai
buang saja gundah di hatimu,
biarkan berlalu,
ini bukan akhir dunia

Tersenyumlah, percayalah, bebaskan dirimu,
bersinarlah.
Lepaskanlah keraguanmu, bukalah hatimu,
bersinarlah.

Pancarkanlah cahaya,
hapus air mata,
cahaya dirimu,
bersinarlaaah.

Tersenyumlah, percayalah, bebaskan dirimu,
bersinarlah.
Lepaskanlah keraguanmu,
bukalah hatimu,
bersinarlah.