Yang disebelahku ini Mbak Zahra A. Haris lho, editor yang menyunting novel yang sedang kupegang
Judul Buku : Surga Sang Pramuria
No. ISBN : 9786027692282
Penulis : Ullan Pralihanta
Penerbit : AG Publishing
Penulis : Ullan Pralihanta
Penerbit : AG Publishing
Tanggal Terbit : Februari 2013
Jumlah Halaman : viii + 204 halaman
Jenis Cover : Soft cover
Kategori : Novel Spiritualitas
Teks :
Bahasa Indonesia
Harga : Rp. 40.000
Harga : Rp. 40.000
Rasti, Sang Pramuria yang Sadar Diri
Kisah tragis nan ironis tentang
seorang wanita bernama Rasti. Yang terperosok ke lembah nista karena tuntutan
keadaan hidupnya yang dilematis. Ia terpaksa memilih jalan hidup menjadi
pekerja seks komersial. Jalan hidup yang sama sekali tidak ia inginkan. Alasan
yang sangat klasik membuatnya terpaksa harus menjual diri demi ‘membeli’ hidup
Galih. Bocah laki-laki yang terlahir hasil dari perbuatan terlarangnya
dengan Johan —kekasih yang mencampakkannya setelah mengetahui dirinya hamil.
Johan tidak mau bertanggung jawab
atas Galih, anak dari hubungan di luar nikah itu. Justru Johanlah yang berandil
besar menyeret hidup Rasti ke dunia pelacuran. Penderitaan Rasti tak cukup
hanya sampai terbuang dari orang tua dan keluarganya saja. Ia harus menerima
kenyataan bahwa Galih mengidap komplikasi kebocoran jantung dan leukemia. Hal
itu membuat Ratih semakin berjuang menjual diri demi biaya pengobatan Galih.
Di tengah kemelut hidupnya, Tuhan
seolah mengirim sosok Wibowo sebagai malaikat penyelamat hidupnya dan Galih.
Wibowo yang jatuh cinta pada Rasti setelah kencan pertama mereka, bersimpati
atas hidup Rasti yang malang. Hingga akhirnya mata hati Rasti terbuka untuk
kembali mengenal cinta yang sudah lama tak ia rasakan setelah terbuang dari
Johan dan keluarganya.
Kebahagiaan ternyata hanya sekejap
menghampiri hidup Rasti. Di tengah suka citanya mendengar kabar kalau Wibowo
bersedia menanggung biaya pengobatan dan operasi jantung Galih, Rasti justru
divonis positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Hatinya kembali hancur. Ia bingung,
apakah harus jujur pada Wibowo yang tampak bersungguh-sungguh menerima hidupnya
dengan keadaan terpuruk bersama Galih. Ia takut kehilangan kebahagiaannya
dengan Wibowo yang baru saja dimulai.
Rasti semakin merasa hina dan terpuruk dengan kondisinya itu. Namun Galih seperti malaikat kecil yang menyelamatkan kekosongan jiwanya. Rasti merasa mendapat hidayah dari Galih, saat anaknya itu mengajaknya untuk sholat. Galih yang kerap kali mempertanyakan tentang surga membuat Rasti tersadar, apakah pantas seorang pramuria seperti dirinya mengharapkan surga? Sedangkan ia merasa kotor hanya sekadar untuk menghadap-Nya saja.
Apakah Rasti akan jujur mengatakan
yang sebenarnya kepada Wibowo tentang keadaan dirinya yang terinfeksi AIDS?
Mampukah Rasti menjawab pertanyaan Galih tentang surga dan keberadaannya? Ending cerita ini sangat jauh dari
bayangan di awal kisah. Cerita yang penuh kejutan dan tak tertebak akan seperti
apa wajah surga yang mereka cari selama ini.
***
Membaca bab demi bab novel ini membuatku sangat antusias untuk mengetahui bagaimana ending dari kisah ironis si Rasti ini. Pramuria yang berhati ikhlas dan sabar atas semua cobaan hidup yang menimpanya. Kemalangan hidup yang bertubi-tubi tak membuatnya menyerah pada keadaan. Ia rela mengorbankan diri demi buah hatinya tercinta.
Prolog, narasi dialog sampai epilog novel ini terkemas dalam balutan diksi yang indah. Sungguh sentuhan luar biasa dari Ullan Pralihanta, yang mampu mengemas cerita sedemikian rupa hingga membuat pembaca terhanyut ke dalamnya. Mampu membuatku menyelami karakter tokoh dan terhanyut untuk ikut merasakan penderitaan Rasti. Alur kisah yang klasik namun mampu menohok hati. Menginspirasi dan mencerahkan batin untuk membuka mata, bahwa kehidupan kelam dan lembah nista yang dijalani para pramuria tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ullan menuliskan kisah ini berdasarkan kisah nyata yang ia ambil dari aktivitas sosialnya setelah terjun ke tempat-tempat yang dianggap marjinal. Sungguh luar biasa gaya Ullan bertutur cerita, membuatku tak mampu melepaskan lembarannya hingga tuntas sampai ending cerita.
Udah dapat novelnya gratis langsung dari editornya, dapat tanda tangan plus foto bareng pula... Subhanallah