“Pernah
ditolak penerbit nggak?”
Itu adalah pertanyaan paling klise yang
sering aku ajukan, kepada setiap penulis undangan yang mengisi kelas online di grup menulis tempatku belajar.
Dan jawaban yang kudapat hampir selalu sama, “Pernah, sering malah.”
Awalnya
sempat tidak percaya, kalau penulis yang bisa dikatakan sudah senior itu pernah
mengalami penolakan. Padahal hasil karyanya sekarang sudah best seller. Ah, apa sih yang tidak mungkin? Bahkan penulis yang
karyanya sampai difilmkan pun pernah mengalami penolakan. Mereka ‘kan juga
pernah menjadi pemula, tidak ujug-ujug
senior dan terkenal.
Seperti
halnya proses kehidupan manusia. Sebelum menjadi dewasa tentunya melewati fase
balita pada awalnya. Jadi tidak ada alasan buat patah semangat hanya karena
penolakan. Justru jadikan support
agar terpicu lebih maju, dan mempelajari kesalahan sebagai pengalaman berharga.
So? Ditolak penerbit pada awalnya adalah hal paling klise dalam dunia
kepenulisan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. J
waaah...inspiratif, Mbak ^^ trims yaa
BalasHapusmasama Arga Litha :)
Hapusmakasih kak infonya... blognya bagus, aku follow blognya.. salam kenal :)
BalasHapuslam kenal juga Nia :)
Hapus