Tanggal Terbit : Maret 2011
Jumlah Halaman : XVI + 152 halaman
Jenis Cover : Soft cover
Kategori : Motivasi
Teks :
Bahasa Indonesia
Harga : Rp. 29.580
Harga : Rp. 29.580
Kendalikan Pikiran agar Anda Bahagia,
Kaya dan Sukses
Semua hal yang kita alami sehari-hari dalam kehidupan,
terkadang banyak yang luput dari pemikiran. Tentang kebahagiaan, rasa syukur,
cara berpikir logis dan sederhana, agar terhindar dari yang namanya masalah,
apa pun itu. Sering kali manusia meremehkan hal-hal kecil yang ternyata
berdampak besar untuk menyelaraskan keseimbangan antara cara berpikir dan
bertindak. Manusia terlalu disibukkan oleh hal-hal sepele, yang pada hakikatnya
hanya akan membuang waktu berharga menjadi sesuatu yang sia-sia.
Sangat disayangkan, bila pola berpikir yang sebenarnya
sangat mudah berubah menjadi hal yang berat, hanya karena pemahaman yang
negatif. Sebenarnya berpikir positif dalam segala hal adalah salah satu kunci
sukses, namun banyak orang tidak menyadari telah melewatkan hal tersebut.
Prinsip memberi yang ternyata bisa mendatangkan kebahagiaan dan membawa banyak
manfaat bagi kesehatan, sering pula luput dari perhatian.
Hidup bahagia sebenarnya bisa diraih setiap manusia, hanya
dengan kemampuan mengendalikan pikiran. Dengan banyak bersyukur pada hal-hal
kecil yang telah dimiliki, dan banyak melihat kehidupan sekitar yang jauh lebih
tidak beruntung. Hanya dengan tersenyum, banyak memberi dan berpikir positif,
kita sebenarnya sudah mempunyai modal untuk hidup bahagia. Tidak mencari
sesuatu yang tak rasional, bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan damai.
***
Buku yang menyuguhkan catatan kecil tentang hidup, cocok
dibaca untuk semua kalangan. Berisikan banyak kutipan dari para filsuf dunia,
begitu memberikan pencerahan untuk bisa memahami apa sebenarnya hal-hal kecil
yang sudah kita miliki namun terkadang luput dari pikiran. Contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari yang terkadang tak pernah kita syukuri, namun sebenarnya
sebuah nikmat dan anugerah yang luar biasa, dan tidak semua orang bisa
merasakannya. Seperti kesehatan, makanan dan minuman yang kita rasakan setiap
hari, sampai kemampuan kita untuk buang hajat—air dan angin. Hal sepele yang
kadang tak pernah kita hitung sebagai nikmat pemberian Tuhan yang tak ternilai
harganya.
Buku ini dikemas dalam bahasa yang
ringan dan sederhana, sehingga mudah dipahami. Contoh perilaku manusia
sehari-hari yang biasa kita jumpai, dibalut dalam cerita yang menggugah hati
dan mengajak kita untuk berpikir logis dalam menghadapi realita hidup yang
ternyata sangat sederhana. Penulis sangat piawai menyuguhkan kata-kata yang
memacu semangat untuk bisa memahami arti dari kesederhanaan hidup, yang berdampak
luar biasa hanya dengan berpikir positif.
Penulis yang telah menghasilkan enam
novel dan empat belas buku psikologi dan pembelajaran ini, mempunyai ciri khas
mengutip kata-kata bijak dari para filsuf terkenal. Salah satunya dari Plato
yang berbunyi ‘Kuasailah pikiranmu. Kau
dapat melakukan apa pun yang kau kehendaki dengan pikiranmu’. Penulis
percaya, bahwa unsur terhebat yang dimiliki oleh setiap manusia adalah pikiran
manusia itu sendiri. Dan itu merupakan kekuatan terbesar di dunia.
Profil penulis terkesan tertutup, menandakan penulis
bukanlah tipe orang yang suka mengumbar popularitas. Hoeda Manis tampak tulus ingin
berbagi tanpa pamrih, dengan menularkan ilmu dan keahliannya menuangkan ide
sekaligus merangkum inti sari dari semua bacaannya yang berbobot, yang
tercantum dalam bibliografi di buku Inner
Wisdom ini.
Poin penting dari buku ini, agar
pembaca mengerti apa sebenarnya dan bagaimana cara mengendalikan pikiran, yang ternyata
sangatlah sederhana. Hanya dengan berpikir positif, banyak bersyukur, sering
memberi daripada menerima, ikhlas, merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki,
dan menghargai hari ini sebagai sebuah anugerah terbesar yang belum tentu bisa
kita rasakan esok hari. Menikmati hidup dengan segala keindahan yang alam
berikan kepada kita, mampu menciptakan kebahagiaan tanpa harus kita susah-susah
mencarinya, karena semuanya telah tersedia di sekitar kita dan diketahui
keberadaannya.
Penulis dengan bijaknya menyampaikan
bahwa kesalahan dan ketidaksempurnaan manusia adalah hal yang wajar. Pun dengan
kebiasaan kita yang suka mengamalkan logika terbalik. Namun pembenaran yang
sesungguhnya berdasarkan penelitian dan wawasan luas sang penulis, memberikan
kita banyak pencerahan untuk mampu bersikap bijak dalam memandang hidup. Penulis
mengingatkan hal-hal kecil yang sederhana, yang sebenarnya sudah kita miliki
tapi tidak kita sadari. Dan itulah sebenarnya sumber kebahagiaan yang kita cari
selama ini. Hoeda Manis benar-benar telah membuka mata hati dan pikiran pembaca
dengan ditulisnya buku Inner Wisdom
ini. Bahwa hanya dengan mengendalikan pikiran setelah menyadari hal-hal kecil
yang sudah kita miliki tersebut, kebahagiaan dengan mudah bisa kita rasakan
selamanya.
Walaupun buku ini banyak berisi
cerita dan quote dari para filsuf
serta kisah para sejarawan dunia, namun Hoeda Manis mengemasnya dengan gaya bahasanya
sendiri yang cukup unik dan mudah dicerna. Membuat pembaca tak perlu
mengernyitkan dahi untuk memahaminya. Tulisannya tidak berkesan menggurui
pembaca. Contoh yang diberikan memang agak sedikit klise, namun sangat familiar
sehingga kita akan langsung menganggukkan kepala dan menyambut maksud baik
penulis, agar kita tersadar dari pemikiran yang rancu.
Memang ada beberapa typo dalam buku ini, namun namanya
manusia pastilah tak luput dari kesalahan. Buku ini merupakan bacaan ringan
yang bisa memacu otak untuk menetralisir pikiran dan hati. Membakar semangat
untuk mengembalikan kondisi hidup yang sering kali terabaikan, dan segera
menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Bahwa tidak ada yang sulit dalam hidup
ini, jika kita mau meluangkan waktu untuk introspeksi diri. Banyak belajar dari
pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Dan satu hal yang tak kalah penting…
membaca! Karena dari situ, segala ilmu dan pelajaran hidup bisa dengan mudah
kita dapatkan untuk diambil hikmahnya. Buku ini mengingatkan saya akan The secret-nya Rhonda Bryne, juga 7 Keajaiban Rezeki-nya Ippho Santosa.
Sangat memotivasi dan menggerakkan hati untuk segera mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, penulis memberikan pesan tersirat dalam
penjelasannya tentang kategori tiga jenis manusia. Pertama adalah mereka yang
belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka adalah orang yang bijaksana.
Kedua adalah mereka yang belajar dari pengalaman orang lain, mereka adalah
orang yang bahagia. Sedangkan yang ketiga adalah mereka yang tidak belajar dari
pengalaman sendiri maupun orang lain, mereka adalah orang yang bodoh.
Akhirnya, saya pun ingin menuliskan satu kutipan yang belum
ada di buku ini ...
—dan … kebahagiaan akan berlipat ganda jika dibagi dengan orang lain—
(Paulo Coelho dalam
novel “Di Tepi Sungai Piedra”)
mengendalikan pikiran dg banyak berzikir, karena urusan di dunia akherat hy Allah yg punya. setelah ikhtiar terlaksana, kekuatan pikiran bisa jadi solusi bagi yg rajin galau
BalasHapusyups, benar jg itu ... :)
Hapus