“Untung banget ya dapat undian, lo emang lagi hoki!”
“Untung cuma kepeleset, nggak ampe jatoh!”
“Untung banget lo menang lomba, saingannya kan ribuan, lo
bener-bener beruntung!”
“Lo bisa ketemu en kenal doi yang baik kebetulan doang kalee,
mungkin aja nasib lo lagi baek!”
Percaya nggak? Kalo nggak ada yang namanya kebetulan di dunia
ini, termasuk keberuntungan. Kalo ada yang bilang …”Ah, lo menang 'kan karena
lagi beruntung aja!” Itu bullshit
sodara-sodara. Yang ngomong gitu cuma orang yang lagi menghibur diri.
“Apes banget! Gue ditilang polisi.” è Kalo nggak mau apes ya patuhi peraturan, bro!
“Dompet gue hilang, beneran lagi sial gue!” è Lo kurang amal kali, sist!
"Gue ditipu orang ampe ludes! Sial banget hidup gue." è Makanya
hati-hati dalam bertindak, bos!
Hukum tarik menarik, sebab akibat, itu berlaku di alam semesta
ini. Nggak ada yang namanya kebetulan terjadi kalau kita sebelumnya mawas diri.
Segala sesuatu yang terjadi sebenarnya sudah menjadi suratan
takdir, tapi tunggu dulu … kita nggak lantas langsung pasrah gitu aja ama
takdir. Nasib dan takdir itu memang sudah tercatat, tapi masih bisa diubah,
kecuali KODRAT! Nah, yang bisa mengubah takdir dan nasib itu adalah diri
sendiri dengan bantuan doa, dengan dalih faktor keberuntungan itu tadi.
Tapi keberuntungan itu bukan sekadar nasib-nasiban lho. Menurut
Richard Wiseman dalam bukunya ‘The Luck
Facktor’, menjelaskan kalau keberuntungan itu bisa dibentuk dan
ditingkatkan.
Dalam bukunya, Wiseman menuliskan 4 Prinsip Keberuntungan plus
sub prinsipnya. Ini dia penjabarannya:
1. Maksimalkan peluang
keberhasilan dan kebetulan
- Orang yang beruntung menciptakan, memperhatikan dan bertindak sesuai peluang kebetulan hidup
mereka
- Orang yang beruntung
membangun dan mempertahankan ‘jaringan keberuntungan’ mereka, yaitu orang-orang
yang terbukti membawa keberuntungan baginya (cenderung ekstrovert, gemar bersilaturahmi)
- Orang yang beruntung memiliki
sikap rileks terhadap kehidupan (Nggak ngoyo! Tapi nggak malas juga ya)
- Orang yang beruntung
terbuka pada pengalaman baru hidup mereka
2. Dengarkan insting/firasat keberuntungan Anda
- Orang yang beruntung
membuat keputusan yang sukses dengan menggunakan insting dan perasaan mereka
- Orang yang beruntung
mendengarkan perasaan dan insting mereka
- Orang yang beruntung mengambil
langkah untuk meningkatkan intuisi mereka
3. Harapkan hasil yang baik
- Orang yang beruntung
memandang masa depan sebagai hal yang positif dan ini membantu mencapai mimpi
dan ambisi mereka
- Orang yang beruntung
berharap keberuntungan mereka terus berlanjut di masa depan
- Orang yang beruntung
berusaha mencapai tujuan mereka, meskipun peluang mereka terlihat kecil dan
mampu bertahan menghadapi kegagalan
- Orang yang beruntung
berharap interaksi mereka dengan orang lain membawa keberuntungan dan keberhasilan
4. Ubah kesialan menjadi keberuntungan
- Orang yang beruntung
mampu mengubah nasib sial menjadi keberuntungan
- Orang yang beruntung
melihat sisi positif dari nasib sial
- Orang yang beruntung
yakin bahwa ketidakberuntungan dalam hidup akan memiliki dampak positif (ada
hikmahnya) di masa depan
- Orang yang beruntung
tidak berlama-lama meratapi nasib sial mereka alias cepat move on
- Orang yang beruntung
mengambil langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Orang yang beruntung tak
pernah mengeluh, tak berputus asa, tak berpikiran negatif, tak bekerja hanya
karena imbalan semata. Orang beruntung adalah orang yang hidupnya dialiri
muatan positif!
Yang terakhir adalah bersyukur. Orang beruntung selalu mensyukuri hidupnya.
Syukuri apa yang telah dimiliki selama ini. Syukuri apa yang sudah dilakukan
dan yang telah terjadi, pun apa yang telah dicapai. Syukuri hidup Anda … maka
Anda akan beruntung seumur hidup J
Setuju sekali, nggak ada faktor keberuntungan atau kesialan. Yang ada adalah sebab akibat.
BalasHapusArtikel yang bagus. Kita bisa merubah nasib kita kalau kita sendiri mau merubahnya.
BalasHapussetuju juga saya mbak, bagaimanapun keberungan adalah banyak tergantung pada diri sendiri, nasib ditangangan Alloh tapi bagaimana keadaan nasib itu baik/buruk adalah diri kita sendiri yang menentukan
BalasHapusoke mbak..
BalasHapusOke mbak.. setuju banget. Nice :D
BalasHapus