Amazing! Dari sekian pengalamanku bersosialisasi dengan para
penulis, aku rasa ini adalah pengalaman paling asyik, menarik dan menyenangkan.
Dua hari hidup satu atap bersama 19 orang peserta Kampus Fiksi angkatan ke-15 di
asrama DivaPress, Jogjakarta. Kegiatan yang memicu kembali semangatku untuk
menghasilkan karya tulis. Acaranya seru, apalagi narasumbernya keren-keren.
Setelah ini, semoga draft novel terendapku bisa segera rampung dan dibukukan,
amiinnn.
Nggak akan bisa dilupain, tidur sekamar berjejalan bersama
tujuh orang dari berbagai daerah. Dan sama sekali belum mengenal satu sama
lain. Luar biasanya, setelah usut punya usut, barulah terungkap ternyata ada
beberapa orang yang sudah berteman denganku di facebook selama dua tahun lalu,
satu komunitas menulis di KOBIMO. Dunia nyata memang sempit sodara-sodara.
ini kamar apa kapal ambruk yaaa...
Jadwal ngampusnya emang padat, jadi nggak punya banyak waktu
buat jalan-jalan keliling Jogja. Tapi rapopo, ini bukan kedatanganku yang
pertama di Jogja, jadi udah nggak begitu penasaran lagi buat keliling dan
wisata kuliner. Walopun masih ada satu hal yang belum kesampean, pengin
foto-foto di plang jalan Malioboro. Pas acara bebas dan sempat ke Malioboro,
malah hujan deras, gatot lagi dah acara narsisnya di plang jalan Malioboro,
hiks.
Untungnya ada plang KW di mall Malioboro. Mayan, yang penting
ada tulisan Malioboronya, hihihi.
Pengisi materinya keren-keren banget. Ada Agus Mulyadi, Pemred DivaPress, Editor-editor DivaPress, Pak Edi juga ngisi materi. Ada Uda Damhuri Muhammad juga lho.
Begini nih suasana kampus fiksi yang lagi serius tapi santai ngampusnya, hehe.
Enggak cuma dikasih materi tentang nulis mulu. Kita juga dibekali ilmu agama di kampus fiksi ini. Pak Edi juga ternyata jago dakwah lhooo.
Dapat sertifikat, pulang disangoni buku sekardus gede (ampe kewalahan bawa pulangnya) dan yang lebih amazing lagi dapat kesempatan untuk bimbingan online langsung dimentori sama editor DivaPress. Wuaahhh, jadi nggak sabar buat utak atik draft novel yang terendap. Semoga jalan menuju cita-cita menjadi penulis profesional semakin terbuka lebar setelah ini, amiinnnn lagi.
Begini nih suasana kampus fiksi yang lagi serius tapi santai ngampusnya, hehe.
Ceritanya lagi serius... hihihi.
Enggak cuma dikasih materi tentang nulis mulu. Kita juga dibekali ilmu agama di kampus fiksi ini. Pak Edi juga ternyata jago dakwah lhooo.
Dapat sertifikat, pulang disangoni buku sekardus gede (ampe kewalahan bawa pulangnya) dan yang lebih amazing lagi dapat kesempatan untuk bimbingan online langsung dimentori sama editor DivaPress. Wuaahhh, jadi nggak sabar buat utak atik draft novel yang terendap. Semoga jalan menuju cita-cita menjadi penulis profesional semakin terbuka lebar setelah ini, amiinnnn lagi.
Yeaayyy... lulus!
Makasih banyak buat Pak Edi Akhiles yang sudah memberikan
kesempatan emas ini. Semoga kebaikan Bapak menjadi ladang pahala yang tak terhingga
amal ibadahnya.
Twistnya nih... Ternyata nggak ada yang tahu lho kalo
Meilanny alias Mel Ara itu ternyata sudah punya anak dua, hahahahaha.
Tadaaaaa... ini dia tampang-tampang teman sekamarku. Ketauan deh muka-muka jeleknya, hihihi.
Colek
buat si Happy yang masih nggak percaya kalo ada emak-emak gaul yang nyempil di
kamarnya.
Aku, Puput, Mitri, Devi, Emma, Happy.
Siti Nur Banin jangan ngambek ya kalo yang aku pajang mukamu yang lagi nggak banget ini, hahahaha. (Langsung usap-usap perut dah dia)
Siti Nur Banin yang protes ternyata kita berteman di facebook sejak
dua tahun lalu tapi baru bisa lihat penampakannya si Mel Ara itu seperti apa
(soalnya nggak pernah pasang foto diri di pesbuk, hihihi)
Puput alias Putri
kesekian dari beberapa yang punya nama Putri yang heboh selalu di sebelahku pas
ngampus.
Dewi alias Devi yang plang namanya salah huruf V dan rajin bantuin aku
ikat tali pita bajuku.
Emma yang penampakannya sangat fenomenal dan berkarakter
yang karena kamu kita satu asrama ngerasa jadi item kulitnya.
Ika jelmaan Jupe ato Uut
Permata Sari yang rame selalu.
Nani sang Kepala Suku grup di whatsApp yang jago bikin karikatur (kok cuma Emma doank yang kamu lukis, sih?)
Nani sang Kepala Suku grup di whatsApp yang jago bikin karikatur (kok cuma Emma doank yang kamu lukis, sih?)
Nabila yang
kritis abis dan paling rajin nanya di setiap sesi yang ternyata temannya Poet
si Buleg Darmi (Aaaaaaa... jadi kangen kamu Poet).
doa semoga bisa bertemu kembali sudah kuaminkan Mbak. :))
BalasHapusAmiinnn :)
HapusSeru kali yah ikut kampus fiksi
BalasHapusSeru bangeettt :)
Hapus